+
Senin, 16 Mei 2016 10:00 WIB MAKASSAR, KOMPAS. com - Makassar Kini Banyak didatangi imigran Pencari suaka. Bahkan, jumlahnya tak-tanggung tanggung mencapai Lebih dari Dua ribu jiwa. begitu dengan, Kantor Imigrasi Kota Makassar menghentikan penerimaan imigran Pencari suaka, Kepala Kantor Imigrasi Kota Makassar, Tegas Hartawan Senin (16/5/2016), mengatakan, jumlah imigran yang menetap sejak beberapa Año Lalu UIT sudah sangat Banyak, sehingga sejak Januari Año Lalu , penerimaan pengungsi maupun Pencari suaka sudah dihentikan. Kita parada sudah sejak Januari 2015 Lalu, karena memang sudah sesak Sekitar Dua ribu, Makanya kita Cerrar ¡. Mereka tinggal di 30 Casa de la Comunidad (asrama) di Makassar didominasi dari negara Afganistán yang mencapai 50 persen. Kemudian disusul lima negara lainnya yakni Somalia, Rohingnya (Myanmar), Irán, Irak dan Sudán, ungkap Tegas. Imigran yang tinggal sementara di Kota Makassar, kata Tegas, beberapa kali terlibat pertikaian. Misalnya, kasus perkelahian Dua warga negara Irak dengan Dua Kelompok WNA asal Sudán dan Afganistán di Wisma Bugis, Tamalanrea, 9 de septiembre de 2015. Baru-baru ini saja, terjadi perkelahian Antara Dua WNA asal Irak di Wisma Maysara, Jl Masale 1, Pettarani III, kelurahan Tamamung, Kecamatans Panakukang. Mengantisipasi konflik antar-imigran, pihaknya sering melakukan kunjungan dan sosialisasi terhadap imigran agar menaati atur dan tidak membuat keributan. Beberapa atur yang tidak Boleh dilanggar seperti larangan berkeliaran di Malam Hari, masuk tempat Hiburan, Serta terlibat penyalahgunaan narkoba. Mereka juga wajib menghormati kearifan lokal masyarakat Sekitar tempatnya bermukim, tuturnya. Namun jika tetap melanggar atur yang disepakati, pungkas Tegas, semisal terlibat perkelahian, imigran bersangkutan bakal dikenakan saksi seperti ditempatkan di ruang detensi. Dia baru Akan dikembalikan ke asrama jika mengakui kesalahan dan berjanji tidak Akan mengulangi perbuatannya. Sampai Saat ini belum mengetahui Kapan imigran asing UIT bakal Menuju ke negara penerima suaka. Clasificación no ada batas sampai mereka menemukan tempat Untuk memperoleh suaka, tambahnya. Penulis: Kontributor Makassar, Hendra Cipto Editor: Farid Assifa
No comments:
Post a Comment